Pages

Minggu, 08 Januari 2017

Engagement Day

Allhamdulillah, sekarang udah masuk 2017. Time flies so fast since I got engaged on 19 September 2016. Alhamdulillah 2016 merubah sedikit pandangan masa depan yang mungkin udah nggak se simple waktu jaman pacaran.

Pamer cincin dikit
Banyak yang nanya "kenapa cepet banget sih? Kok buru buru?" hmm sulit juga dijelasin kenapa. Cerita awalnya, kita udah pacaran selama 2,5 tahun dan udah saling kenal orang tua dan antar orang tua. Tahun 2014 si Mas (panggilan sayang hehe) dapat penempatan kerja di Pulau Bangka sedangkan aku 2015 dapat rezeki nya di Jakarta. Maka kedua orang tua menyarankan untuk melakukan pertemuan yang lebih "formal" atau biasa yang disebut lamaran. Awalnya pengen setelah lebaran sekitar bulan Juli. Namun kendala cuti yang tak mudah karena kita sama sama masih "prajurit" yang masih dibutuhkan perusahaan *pret*. Akhirnya orang tua kita memilih hari Sabtu, 19 September . 2016 di Malang (my hometown). Too fast? Menurut kita sih enggak karena udah sama sama kerja, udah sama sama saling kenal lama, umur juga *uhuk* hampir 1/4 abad (masih hampir lo). 
Kalau buat acaranya cuma dihadiri keluarga besar jadi sekalian silahturahmi dan beberapa tetangga kanan kiri. Acaranya sendiri dirumah Eyang yang udah kosong sejak 3 tahun terakhir ini karena tempatnya luas, kamarnya banyak jadi keluarga bisa kumpul dan nginep disana. Buat keluarga si Mas di Lava Guest House yang jaraknya cuma 3km dari rumah (karena itu yang paling deket). Kita urus sendiri semua keperluan. Hmm bukan kita juga sih karena si Mas cuma nanya nanya "gimana gimana?" haha tapi dia tanggung jawab pas H-1 ikutan riweuh bantuin beli ini itu :P *thanks mamase*. Semua yang diacara serba memanfaatkan kepiawaian kerabat kerabat terdekat dari adek sampe tetangga hihi. Buat makeup kupercakayan pada sepupu kesayangan @deetamakeup bisa diliat lah IG nya. Even aku bisa makeup sendiri tapi rasanya males aja dan capek karena kemarennya begadang dan masih riweuh sama urusan kecil kecil jadinya di makeupin lah. Kan enak tinggal duduk aja uda cantik hihi. Catering pun begitu, karena banyak tetangga yang jago masak dan punya peralatan lengkap maka Bu Iwan lah yang turun tangan sampai hias hias meja makannya. Dekor pun memanfaatkan usaha dari sodara yang biasa dekor nikahan, Mas Julian keponakan mama. Dokumentasi menggunakan jasa usaha teman yang udah melanglang buana di acara nikahan temen temen yang lain yaitu @dewandaruphotography. Buat kebaya dan batiknya hunting sampai Jogja dan dijahit oleh Pakde Mustofa buat para lelaki dan Bu Frida buat para wanita. Pokoknya semua serba keluarga sendiri dan alhamdulillah alhamdulillah alhamdulillah lancaaar. Semua keluarga hadir lengkap dari Bekasi, Jogja dan Mojokerto. Begitu pula keluarga si Mas dari Nganjuk, Situbondo dan Surabaya datang semua walaupun ada sedikit drama "nyasar" (karena rumah yang sulit dicari).


Makeup by @deetamakeup

Waktu keluarga si Mas datang

Senyum semyum apa tuh :P

Deg deg an gabisa senyum

Will you marry me? (sambil cengengesan)

Engagement Mainstream Photo 

Ngomong opo yo

Keluarga Baru nambah dua adek cewe 

Supporter penghilang nervous

Cerita dikit dulu deh awal kita mulai ketemu gimana. Jadi agak sedikit throwback akhir 2013 dimana awal mula kedekatan dan modus modus diluncurkan. Awal ketemu di organisasi kampus. Si Mas yang begitu curangnya masuk UKM tanpa diklat dan lain lain langsung jadi ketua pelaksana dan aku jadi kacungnya. Sama sama masih punya pacar jadi ya masih biasa aja. Lama kelamaan kok jadi tapi setelah sama sama jomblo. Jaman pdkt yang dipenuhi drama baksos ke Gunung Kelud bareng sama bu dosen hihi. Akhir 2014 mas udah berangkat kera jauh di seberang pula dan aku masih skripsi sampai akhirnya lulus dan nyusul ke Jakarta (padahal si Mas di Bangka). Orang tua juga uda sering telpon telponan dan udah ngasih lampu hijau. Lalu....
Ternyata LDR itu susah susah gampang. Sekarang uda kebiasaan LDR jadinya biasa aja menghadapi kesendirian di malam minggu berbulan bulan (dan hemat bisa buat nabung nikah). Inti dari semua ini adalah restu dari orang tua. Kalau aku sih lebih ke arah sana. Apapun kata mama dan bapak itu adalah doa. Nggak mau maksain apapun itu kalau orang tua nggak kasih lampu hijau. Alhamdulillah selama sama si Mas jarang banget ada drama drama sinetron ala Anugerah Cinta (berkat doa ortu kali ya). Kita selalu saling percaya apapun kegiatan yang kita lakukan. Tiap malem minimal 10 menit diluangkan buat videocall atau sekedar telpon. Intensitas kita chatting pun jarang banget. Paling pagi telpon bangunin, siang chatting ngabarin "makan siang yuk" dan malem telpon. Weekend pun kaya gitu jadi kita lebih banyak waktu me time nya. Bersyukur punya pasangan yang nggak nuntut macem macem harus ini itu cuma rada bawel dikit sama bad habit ku yang males mandi hihi *buka kartu*. Si Mas yang begitu dewasa, kalem dan cenderung diem kalo nggak kenal orang bisa momong aku yang childish, cerewet, rame dan moody. Mama pun mengakui kepiawaian si Mas yang bisa menjinakkanku kalo uda ada maunya yang kuat. Kadang si Mas yang menjembatani aku sama mama kalau ada selisih paham. That's why my mom so in  love with this boy.

Mungkin ini sedikit sharing dari anak pupuk bawang yang ingin segera mengakhiri masa lajangnya yang InsyaAllah tahun 2017 mendatang. Mohon doanya semoga semua diberi kelancaran. AAMIIN.

yes! I'm so lucky to have you

Love,
Tisa xoxo