Pages

Senin, 26 Februari 2018

[WEDDING] Dekorasi Jawa Rustic

Setiap orang pasti punya dream wedding dalam definisi mereka masing-masing. Kalo aku pribadi salah satu yang bisa mewujudkan dream wedding adalah dari dekorasi. Di part ini aku mau sharing gimana milih desain yang nggak mainstream tapi masih dalam konsep yang kita pakai. Vendor yang aku pakai jatuh pada @parikesitdecoration yang tidak lain partner dari WO @tamanmanten_organizer. Sebelumnya aku sudah mengincar vendor dekorasi yang lain dengan harga yang lebih murah dan hasil yang lumayan memuaskan kalau dilihat dari portofolio mereka di instagram. Lagi-lagi aku gamau ambil resiko besar kalau terjadi apa-apa sama team decor (kekurangan kekurangan) gatau mau komplain ke siapa. Jadi diputuskan ikut saran WO yang sudah pakai parikesit beberapa kali. Harga yang ditawarkan juga nggak mahal kok. Hanya berbeda 2-3 juta tapi uda dapet full yang kita pengen. 
Untuk masalah design dekor, aku memilih yang uda ready dan pernah dipakai sebelumnya untuk mengurangi budget dekor yang melambung kalau kita pesen perdana. Mungkin itu sedikit tips menekan dana yang keluar. Tema yang diambil jadilah "Jawa Rustic" dengan nuansa hijau, peach dan gold. Okey, kita bahas dulu satu satu ya mulai dekorasi siraman.
Seperti yang dilihat dibawah, dekor siraman bertema apa yaa hahaha hijau tapi ada gebyog dan vas bunga. Awalnya aku minta yang sederhana karena aku tau, untuk menekan harga aku minta diskon dengan mengurangi desain yang aneh aneh tapi ternyataaa Mas Eddy owner dari parikesit baik banget ngasih dekor yang lebih dari ekspektasi aku dan orang tua. Bagus banget semua pun kaget karena loading dekor jam 2 malem, kita subuh subuh bangun uda ada dekor siraman terpampang nyata didepan. Gentong siraman dan pikulan dawet juga dari Parikesit. 



Tuwuhan dalam bahasa Indonesia dapat di artikan Tumbuhan. Merupakan tradisi membuat "bleketepe"atau anyaman yang terbuat dari daun kelapa untuk dijadikan atap atau peneduh saat resepsi manton atau mantu. Tuwuhan ini kita beda lagi vendor karena lagi-lagi budget. Karena bisa memangkas separuh dari harga daripada pesan langsung dari dekor. Harga satu paket tuwuhan ini 800rb.



Loading dekorasi untuk gedung aku serahin semua pada WO yang uda ngawasin dari sore tanggal 22 Des 2017. Team dekor minta loading dari awal karena desain yang aku pilih agak lama untuk dipasang. Oya untuk dekor pelaminan sebenernya uda ada yang pakai sebelumnya, jadi ini nggak perdana banget aku pakai. Aku suka banget sama dekornya yang nggak terlalu banyak bunga warna-warni tapi yang dipakai selalu bunga segar, walaupun sedikit tapi wanginya kemana mana. Taman depan pelaminan pun juga ada bunga sedap malam yang berdiri jadi hasil foto bagus kaya ada bingkai alami nya. Kursi yang juga simple nggak banyak macem jadi nilai plus juga sih buat aku, apalagi ditambah aksesoris semacam lampu templok dan ventilasi jendela didinding pelaminan. Pohon diujung kanan dan kiri dan ditaman pelaminan ada kotak-kotak kayu bekas, sekreatif dan sedetail itu yang bikin dekor.



Untuk meja dan kursi akad, aku request model yang vintage alias jadul dan seadanya yang dimiliki Parikesit tapi masih masuk di konsep rustic jawa dan dipilihkan kursi yang ada di foto itu. Meja ya simple aja sih lagian nanti juga dipinggirin nggak dipajang. Meja yang dikasih taplak putih udah  bagus dan sederhana tapi masih ada kesan vintage dan elegan. Bunga di kursi pun nggak ramai dan heboh, gaperlu pake kain yang nglewer-nglewer hehhe.



Desain photobooth juga nggak kalah bagus, masih dalam konsep rustic jawa dan dipadukan dengan blok daun hijau dengan meja vintage kayu dikasih taplak batik dan patung wewayangan yang super kiyut. Vas bunga besar yang menjadi khas dari parikesit menambah cantik dan simple dekorasi photobooth.



Selain dekor siraman dan dekor gedung, kita juga dapet dekorasi untuk kamar pengantin dan mobil pengantin tapi mohon maaf belum sempat di foto dan nampaknya fotografer juga nggak ngambil secara detail sudut-sudut mana aja yang didekor hehe. Sekian review dekorasi resepsi berkonsep Jawa Rustic. Semoga bermanfaat yaa!


Decoration : @parikesitdecoration

Xoxo,
Tisa

Minggu, 25 Februari 2018

[WEDDING] Gedung dan Fasilitas

Serunya nyiapin pernikahan masih berlangsung. Kali ini aku mau bahas masalah gedung untuk resepsi di Kota Malang. Nggak kalah riweuh nya, aku juga browsing dan menjelajah dari blog satu ke blog lainnya dengan keyword "Review Gedung Malang" dan boom muncul semua review yang berkaitan dengan harga, lokasi, daya tampung dan fasilitas yang didapat. 
Untuk memilih gedung ada beberapa syarat yang perlu diperhatikan antara lain :
  1. Tema yang akan dipakai itu seperti apa contohnya misal pengen rustic outdoor, garden party, tema cafe, tema adat atau yang lain sebagainya.
  2. Jumlah undangan yang akan disebar harus sesuai dengan daya tampung dari gedung tersebut.
  3. Harga harus sesuai budget yaa hehe dan juga jangan lupa tanyakan pada contact person nya apakah harga tersebut sudah termasuk semua fasilitas atau masih harus menambah biaya untuk AC, genset dan listrik.
  4. Lokasi yang strategis dan tidak berada dititik kemacetan. Luas parkir juga perlu diperhitungkan untuk kenyamanan para tamu undangan.
Dari empat syarat itu sudah ada incaran gedung yang akan kita pakai yaitu Gedung Serbaguna VEDC yang ada didekat Terminal Arjosari. Selain dekat dengan rumah, semua syarat hampir terpenuhi kecuali berada dititik kemacetan itu hmmm  agak susah sih soalnya dekat sama tempat keramaian. Waktu itu uda booking bulan Januari 2017 (hampir setahun sebelum). Kenapa jauh jauh sih bookingnya? Untuk gedung, banyak banget gedung di Kota Malang tapi yang sesuai sama syarat kita cuma sedikit dan itu 80% uda ke book sampai 2018. Gila nggak? 2016 booking buat 2018 contohnya Sasana Krida di Universitas Negeri Malang uda full buat 23 Desember 2017 malam maupun siang. Jatuh pilihan langsung ke VEDC untuk yang siang karena malam udah ada yang boom duluan. Penampakan Gedung VEDC bisa diliat dari foto-foto dibawah ini biar ada bayangan buat yang belum tau. Kapasitas Gedung ini bisa menampung 700-800 tamu jadi bisa dipakai untuk yang undangannya 500. Pencahayaannya bagus dan ada ruang ganti baju untuk pengantin. Di belakang juga ada masjid buat yang mau akad di masjid bisa minta izin dulu.

https://ariefhs.wordpress.com/2008/05/12/sertifikasi-asesor-kkpi-hari-kelima/

http://mapio.net/pic/p-12387215/





Untuk harga tahun 2017 masih 6,5 juta dengan fasilitas AC, listrik dan genset. AC hanya untuk area hall tengah untuk tamu, sedangkan AC pelaminan harus menambah charge 750rb untuk 2 buah. Menurutku wajib sih penambahan AC di area pelaminan, sepengalamanku kemarin nggak kepanasan karena AC nya ngadep ke pengantin jadi lebih nyaman waktu dipajang lol. Karena aku juga akad di gedung  VEDC juga, kita nggak nyalain AC waktu akad karena menghemat biaya. Charge untuk AC 500rb/jam jadi kita putuskan gausalah pake AC toh masih pagi juga. Alhamdulillah nggak panas panas banget pas akad. Gedung VEDC juga bagus dalemnya gak perlu nutup temboh samping karena gorden untuk ventilasi juga sudah bagus. 
Sekian review gedung yang aku pakai saat acara akad dan resepsi hari Sabtu, 23 Desember 2017. Untuk yang mau booking bisa contact ke Bapak Misno ‭0812 3306008‬ atau bisa dateng langsung ke VEDC di jam kerja. See ya! 

Venue : Gedung Serbaguna VEDC
Address : Jalan Teluk Mandar Tromol Pos No. 5, Arjosari, Blimbing, Kota Malang
Price : Rp 7.250.000,-

Xoxo,
Tisa



[WEDDING] Vendor Makeup Manglingi

Malang merupakan kota terbesar kedua setelah Surabaya, which is rata-rata harga vendor di Kota ini gak kalah selangit, salah satunya adalah makeup. Banyak sekali makeup artist dan salon yang bagus dan hits disini dengan harga yang gak kalah selangitnya juga. Disini aku menetapkan bahwa riasan wajah bukanlah hal yang utama yang ingin aku tonjolkan dan aku habiskan budget disana. Asalkan MUA bisa bikin alisku nggak "zonk", masih bisalah aku toleransi dan bisa betulin sendiri nanti di hari H (begitu pikirku yang udah pusing mau ambil vendor apa). Semua vendor sudah dihubungi melalui whatsapp namun nggak ada satupun yang bikin aku click dengan harga maupun hasil makeupnya. Makeup impianku cuma mempunyai alis yang presisi dan nggak medok. Udah itu aja, simple kan. Tapi alis yang presisi menurutku itu cuma ada ditangan para MUA handal kota Malang. Oke fix coret semua MUA mahal dari daftar list vendor yang aku pilih. Beralih mencari salon untuk sekalian sewa baju pengantin. Konsep awal memang gaun panjang warna gold namun semua berganti dengan seiring berjalannya hari dan berjalannya Mama mempunyai instgram dan mulai nge-follow account account wedding yang menampilkan pernikahan adat jawa yang kental. You know what I mean khaaan? Konsep berubah menjadi jawa murni namun tetap pada prinsip yang gak harus lepas hijab. Orang tua sangat setuju begitu juga suami juga sangat setuju karena dia pun nggak suka memakai jas yang agak susah diukurannya. Sudah ada 3 vendor makeup atau salon di Malang yang hampir di survey mama (gamau sebutin vendor karena ketiganya punya kelebihan dan kekurangan). Tetiba di akhir Januari saudara mama datang dan ngasih tau kalau dia punya langganan salon dan masih saudara jauh kita yang ada di Pasuruan. Cukup jauh tapi setelah liat instagramnya, semua berubah. Suka sama hasil makeupnya Mbak Rina yang nggak medok dan masih sangat modern. Untuk yang adat jawa pun, paesnya bagus banget halus dan presisi. Gak pake panjang lebar langsung menuju rumah nya yang ada di belakang Masjid Ceng Ho Pandaan. Aku dan orang tua langsung diskusi to the point dan deal tanggal dulu. Untuk masalah harga masih kita omongin di pertemuan berikutnya karena kita juga belum tau pasti apa aja yang kita butuhin dan service yang kita mau. Pada intinya kita mau adat jawa full namun masih tetap pada prinsip berhijab.
Bulan Juni kita dateng lagi tapi sekarang full team karena bawa calon suami buat fitting. Sebelumnya, aku juga uda komunikasi sama Mbak Rina masalah model baju karena kita pengan pakai baju jawa klasik dengan bludru hitam dan payet gold. Akirnya kita deal dengan menggunakan baju sewa perdana. Apa itu sewa perdana? Jadi disini client meminta custom attire sesuai ukuran pengantin namun pada akhirnya baju itu bakal menjadi milik salon. Harga juga menyesuaikan dari designer baju jadi jatunya kayak patungan beli dan saling menguntungkan. Baju kedua orang tua pun aku juga minta baru mulai acara siraman midodareni dan akad resepsi.
Pada waktu siraman merupakan waktu yang pas buat fitting calon pengantin. H-1 fitting baju booook! Bayangin aja untung gak makin mekar lol. Alhamdulillah keduanya pas, baju akad dan resepsi buat aku dan calon suami. Keren banget di details nya juga bagus. Aku minta yang bener bener couple bukan cuma sekedar sama warna hitam namun payetnya harus sama bentuknya. Yaps, sedetail itu aku requestnya buat sekali seumur hidup. Untuk umbo rampe siraman dan pemangku adat sudah aku serahin ke Mbak Rina dan team. Baju siraman dari salon sedangkan baju midodareni aku jahit sneidiri di penjahit langganan aku didekat rumah. Kerudung dan manset juga aku siapin sendiri sampe ciput pun aku yang siapin sendiri biar matching. Baju pengajian juga aku beli sendiri di Thamrin city kembaran sama mama dan adek.







Hijab untuk akad dan resepsi juga aku nyontek dari instagram yang super simple dan nggak banyak ornamen dikepala. Aku nggak mau ada mahkota untuk di acara akad, cukup kerudung dengan brukat dan sedikit. Didalem kerudung juga ada sanggul yang terbuat dari daun pandan yang di potong potong. Berat? Enggak kok kalo uda biasa, lagian sekali seumur hidup harus dibawa happy!






Acara temu sudah diserahkan semua pada pemangku adat dan wedding organizer. Bajunya wow aku suka banget! anggun dan sederhana nggak banyak ornamen ornamen. Kerudung bukan Mbak Rina yang bikin tapi Mbak Lina salah satu crew yang dibawa Rina Salon Pandaan. Kemiripan kerudung yang dibuat dengan foto yang aku kasih 80% dan aku cuma pakai 5 cucuk mentul (harus ganjil).




Semua tamu yang datang bilang makeup yang aku pakai bagus dan manglingi tapi nggak medok. Foundation yang di mix juga pas sama tone warna kulitku yang kuning langsat. Alisnya nggak serem dan lipstiknya cucok meong laah pokoknya. Alhamdulillah suka banget. Total biaya yang ku keluarkan untuk semua nggak sampai 20juta (makeup pengantin, orang tua, saudara kandung, among tamu, pemangku adat, sewa basofi, acara siraman, baju pengantin dan orang tua baru).
Sekian review Rina Salon Pandaan dan mungkin ada temen yang pengen tau kontaknya bisa via instagram atau bisa whatsapp atau email ke aku.

Makeup & Attire : @rina_makeupart
Wedding shoes : @kebayariana

Xoxo,
Tisa

[WEDDING] Selera Fotografi dan Videografi

Satu hal yang akan selalu dikenang dan disimpan sampai akhir hayat setelah pernikahan adalah foto. Dulu waktu kecil seneng banget buka buka album foto mama bapak waktu nikahan sambil diceritain setiap part. Maka dari itu pemilihan vendor fotopun nggak main main, pengennya hasil foto bagus dan harga murah (susah dan gak mungkin ada pikirku saat itu). Sebenernya dari salon udah ada paketan fotografer tapi you know what I mean kalo rekanan salon biasanya ya so so dan menurutku cuma dokumentasi dengan foto kurang hidup. 
Pencarian dimulai dari nanya pricelist di vendor foto ternama di Malang yang harganya uda belasan juta untuk foto dan video dalam satu hari dan juga belum prewed dan yang pasti overbudget banget. Oya aku lebih prefer fotografer itu "borongan" dalam arti semua yang memerlukan dokumentasi jadi satu di satu vendor biar nggak ribet dan lebih murah. Mungkin itu salah satu tips biar nggak perlu riweuh cari-cari vendor terpisan di satu bidang. Karena di explore instagram sering muncul @why_moments vendor Jakarta, @nanangsupriyadi_photography vendor Surabaya dan @nesnumoto vendor Bandung maka aku cari tipe tipe capture the moments yang seperti mereka. Browsing browsing disetiap sudut instagram sampe cari di hashtag dan tag foto dari vendor salon terkenal dan boom syalala nemu @visionroomphoto. Sebelumnya uda sempet mau ke @bonielens_id tapi untuk tanggal 23 Desember 2017 uda full namun masi available buat prewedding. Tapi balik lagi ke prinsip awal yang gamau vendor berbeda biar hemat hehehe. Deal lah dengan @visionroomphoto di bulan Januari 2017 dan bisa di DP 500rb. Btw, aku cari dan DP vendor ini h-1tahun acara, nampak jauh banget ya tapi ini yang bikin aku nyaman dan sangat menikmati persiapan nikah kemarin.
Waktu deal foto sama Mas Ricak owner visionroom, beliau langsung telpon nanyain tanggal dan konsep yang kita mau, instents juga chatting via whatsapp buat nentuin prewedding dan selalu minta saran gimana bagusnya dan sampe kostum pun bisa konsultasi juga lo. Luar biasaaaa service nya haha. Untuk yang pengen tau prewed kita gimana bisa baca disini ya.
Di pertengahan tahun 2017, setelah prewedding aku nambah hari buat dokumentasi pengajian dan siraman di tanggal 22 Desember 2017 dan alhamdulillah masih kosong tanggalnya. Untuk pricelistnya, sumpah ngejutin banget. Soalnya nggak semahal yang aku pikirin. Awalnya uda budget 15-18juta buat semua nya namuuuuuun, setelah nanya pricelist semuanya mulai prewedding + pengajian + siraman + midodareni + akad + resepsi = 12,5 juta untuk foto video kecuali prewed cuma foto aja tanpa video (PO pertengahan 2017 dan DP Januari 2017). Hasilnya? Gak mengecewakan! Mungkin Mas Ricak sampe bosen ya denger pujian pujianku yang super lebay atau mungkin para netizen yang muak liat foto nikahanku gak kelar kelar diupload. Emang sesuka itu sama hasil foto dan editnya. Banyak temen yang ikutan pakau visionroom setelah liat portofolio nya di instagram. Yahud yahudddd Te O Pe Be Ge Te! 














Bagaimana? Menarik nggak? mungkin kurang menarik karena model difotonya kurang tampan dan rupawan (lol). Aku kurang paham sih ini tipe foto apa yang lebih mengambil gambar dari candid dan menurutku ini lebih hidup dan lebih bermakna dan memorable. Ada juga video siraman hingga resepsi versi 1 menit untuk instagram .





Sekian review vendor photography andalanku yang sangat kucinta. Mungkin kalau ada event lagi mau pakai visionroom jika memungkinkan. Selamat menjelajah di internet untuk CPP dan CPW! Fighting!

Photo & Video : @visionroomphoto



Xoxo,
Tisa

Jumat, 23 Februari 2018

[WEDDING] Wedding Organizer Andalangue

Jarak dan waktu bukanlah halangan, kata orang begitu. Namun kataku itu termasuk salah satu hal yang patut diperhitungkan saat mempersiapkan pernikahan. Karena jauh dari orang tua dan lokasi pernikahan, aku memutuskan memakai Wedding Organizer untuk membantu seluruh persiapan dan ide ide yang mungkin gak kepikiran sama calon mempelai yang buta akan vendor vendor dan rundown rundown acara.
Aku uda booking WO jauh jauh hari sebelumnya sekitar H-11 bulan (Januari 2017). Dikarenakan aku uda mengenal 3 orang pemilik WO ini (Deddy, Haryo dan Jelnis) maka gaperlu survey yang lain langsung book dan menghantui mereka via whatsapp HAHA. Ternyata aku bener bener gak salah pilih mereka jadi WO dan menyerahkan semua pada mereka, kenapa? Mereka aware banget sama yang namanya printilan printilan. Bantuin aku buat masalah gedung yang ribet dan ruwet, sampai dibelain akting akting. Ditanyain via whatsapp selalu jawab dan fast respon banget. Kadang mereka yang nelpon menghantui sang calon mempelai untuk nanyain progress progress. Untuk vendor besar aku yang memilih sendiri kaya catering, foto dan salon. Sisanya kuserahkan kepada mereka yang udah berpengalaman nge handle acara acara sakral seperti ini. 
Karena acaraku 2 hari maka mereka juga kerja 2 hari dan ngehandle semua acara mulai siraman, midodareni, akad dan resepsi di dua lokasi yang berbeda. Mereka all out banget sampe bapak dan mama pun takjub akan kecekatannya merek. Orang tua pun bersyukur ada mereka yang bantu bikin rundown acara, bikinin panitia (mama yang isi), ngebantu nyariin vendor yang kurang dan memandu meeting meeting menjelang pernikahan. Pas H-1 siaraman pun kalian ngehandle semua dekor sampai subuh pun kalian jabani dan masih dilanjut acara siraman sampe acara resepsi selesai sampai pengantinpun ganti baju. Ini the most valuable Wedding Organizer in Malang!
I really appreciate all of your help. Thank you so much for being a part of our special day. Tanpa kalian kita mah apa atuuuh 💕
Btw ini crew nya ganteng ganteng dan bajunya sungguh niat super pol! Semua tamu ngomongnya gitu hahaha

Contact : Deddy, Haryo, Jelnis


Xoxo, 
Tisa

[WEDDING] Prewedding di Hutan Belantara

Hal yang paling bikin bahagia sebelum masuk ke acara pernikahan salah satunya adalah PREWEDDING. Pencarian konsep prewedding dan lokasi juga nggak mudah. Intinya harus sabar dan harus percaya fotografer. 
Mau sedikit cerita tentang persiapan prewedding bersama pasangan yang super supportive sekali mendukung apa yang dipengenin pasangan wanitanya hehe. Seriously, aku selalu sharing konsep dan lokasi yang pengan aku jadiin target. By the way kita LDR Jakarta - Bangka sedangkan lokasi foto di Malang. Gak perlu pusing dan lama, karena ternyata kita sepemikiran. 
Setelah browsing banyak banyak dari pinterest dan instagram yang mostly semua temanya lagi musim rustic, maka kita pilih tema 'RUSTIC TANPA MODAL'. Kenapa tanpa modal? Karena kita pakai pakaian yang super simple dan biasa dipakai sehari-hari. Disini aku pakai 2 tema baju dan 2 tema lokasi : 
  1. Abu abu dan biru tua dengan tema casual sweater dan lokasi di hutan pinus dan kebun tebu yang habis panen
  2. Putih dan cream dengan tema semi formal dan lokasi di air terjun dan hutan pinus. 
Untuk makeup absolutely makeup sendiri dengan dibantu adek masangin bulumata. Kenapa aku mau makeup sendiri? Ini tema simple nggak ribet tanpa banyak biaya. Karena aku punya alat makeup lengkap kenapa gak aku pake aja toh menghemat biaya. Hasilnya pun lebih natural sesuai keinginan. Mungkin ada yang mau dimakeupin bisalah hubungi :p
Untuk lokasi kita pengennya di hutan pinus dan danau. Sempat milih danau di daerah Pujon, Batu. Tapi karena kejauhan akhirnya Mas Ricak dari Visionroom cari alternatif lain yang bisa mengabulkan dream prewedding kita. Akhirnya dia survey didaerah Gunung Kawi (dekat rumahnya) ternyata ada air terjun yang sepi banget dan bagus. Disana juga ada pohon pinus dan jalan jalan yang cocok dibuat foto foto. Kita uda manut aja sama fotografer karena dia yang tau gimana bagusnya daripada kita yang cuma tau di instagram bagus haha.
Jam 3 sebelum subuh kita uda berangkat dari rumah bertiga (aku, mas dan adek). Kita naik mobil menuju ke daerah Gunung Kawi. Sebelumnya kita jemput temen si Mas namanya ardi di Kepanjen. Karena tempatnya melosok banget, jadi butuh 2 orang yang bisa nyetir buat gantian sama ngarahin jalan. Jam stga 5 kita mampir ke masjid buat solat subuh kemudian dilanjut ke arah menanjak. Sampailah kita di Hutan Pinus yaaay! Spot pertama dan custome pertama pakai tema abu abu biru dongker.







Spot kedua kita masih harus naik mobil lagi nih ke arah lebih dalem hutan lagi. Oya btw kita ditemenin sama penduduk lokal sana ya, agak bahaya kalau sendirian soalnya disana terkenal mistis. Jangan banyak tingkah lah disana pokoknya heheh. Sampai di lokasi kedua masih dilanjut naik motor sekitar 20 menit karena ada pohon tumbang. Kita naik motor Pak Min (penduduk lokal) menuju ke air terjun. Sampai dipinggir sungai ternyataaaaaa kita masih harus jalan sekitar 30menit. OMG gak nyangka (dipaksa) tracking kaya gini pake dress dan cuma pake sendal jepit! Gila lah pengalaman prewed paling paling hahah. Di real life pun jarang banget tracking kaya gini, namun demi foto yang indah apapun kujabani! Pak Min pun bawa parit buat buka jalan dan tebasin semak belukar disana. Bayangin aja, pasti ini air terjun belum pernah dilewati orang. Alhamdulillaah semua berjalan dengan lancar walaupun ada insiden asisten Mas Ricak kepleset dan luka kecil.








Mungkin cukup ini kali ya share prewedding kita yang hasilnya super nggak mengecewakan! Why? Karena aku percaya penuh sama fotografernya. Mas Ricak pun enak banget ngarahin gayanya biar kita gak kaku. Awalnya diajak ngobrol ngobrol terus diajak bercanda dan ambil moodnya pun sampe di puterin lagi buat joget joget manja biar hasilnya bagus. Tone warna hasil editannya juga aku banget. Paling sukaaa! Nggak kaku hasilnya soft banget. Satu lagi, album fotonya bagus! Sampe dikirim ke Jakarta. Sayangnya foto bareng-barengnya kehapus huhu.

Thank you so much!
Makeup : @makeupbytisa
Attire : Pull&bear | h&m | Matahari

Xoxo,
Tisa